Monday, October 6, 2008

PEMILU, PENGEN MILIH TAPI RAGU

Sebentar lagi akan diselenggarakan Pemilu untuk anggota dewan dan Presiden, karena media banyak yang menyoroti tentang banyaknya uang yang “menguap” di gedung wakil rakyat tampaknya akan makin banyak orang yang tertarik untuk menjadi anggota dewan. Tentang menguapnya uang di gedung parlemen memang belum terbukti secara hukum (karena hukum di indonesia mungkin masih bisa dibeli) akan tetapi banyak dari anggota dewan yang sekarang sedang atau sudah pernah menjabat hidupnya menjadi berkali lipat lebih makmur dari sebelumnya. Tetangga saya yang sekarang masih menjabat sebagai anggota DPRD hidupnya sudah lebih dari cukup (kaya raya untuk ukuran kampung setempat) dengan sebuah rumah mewah, tanah pertanian, mobil dan beberapa bidang usaha yang sedang dirintis yang sebelumnya hanya sarjana pengangguran kader dari sebuah partai.
Dan sekarang sudah ada dua orang bakal caleg dari partai yang berbeda yang sedang rajin-rajinnya menyumbang untuk kegiatan amal dan kegiatan sosial untuk mengambil simpati masyarakat setempat, padahal dulu sebelum pencalonan orang tersebut sebenarnya termasuk orang-orang yang pelit dan jarang muncul pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Lalu apa yang sebenarnya mereka kejar jika menjadi anggota dewan? Memperjuangkan aspirasi dan hak-hak rakyat seperti janji dari setiap mereka yang kampanye? Saya akan jawab TIDAK. Yang mereka kejar adalah hak-hak mereka sendiri dan melupakan kewajibannya, mendapatkan berlipat kali lebih banyak dari setiap sen rupiah yang mereka keluarkan pada saat kampanye, orientasi mereka hanya sebatas materi bukan untuk kemajuan rakyat sekitarnya, yang mereka inginkan hanya upah dari negara bukan untuk mengabdi pada bangsa dan yang mereka katakan pada saat kampanye hanyalah bullshit belaka.
Pemilu yang sebentar lagi akan diselenggarakan hanya untuk memilih orang-orang lemah dalam kemandirian yang inginnya hidup terjamin dari kas negara, orang-orang dari kalangan tertentu yang bisanya cuma berpolitik tapi tidak bisa menyelesaikan masalah praktis yang real seperti kemiskinan, orang-orang yang miskin kepedulian terhadap rakyat yang kelaparan juga orang-orang yang sama sekali tidak pernah merasakan lapar dan berpeluh untuk mendapatkan sesuap nasi. Lalu untuk apa kita memilih, jika orang yang kita pilih hanya untuk menambah beban keuangan negara dengan tuntutan-tuntutan mereka terhadap fasilitas jika sudah terpilih, bukankah tidak ada anggota dewan yang bukan dari kalangan partai? Tidak ada anggota dewan dari orang-orang yang tidak pernah memihak? Pernahkah terdengar ada anggota dewan dari kalangan usahawan yang jujur dan bukan anggota dari sebuah partai?.

0 komentar:

Post a Comment

Please comment and get free dofollow backlink to your blog ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
BLOGGER CIGUGUR Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template