BUMI KITA DI 2026 (FIKSI)

Sepuluh tahun sesudah bencana lumpur di Sidoarjo Jawa Timur seorang ilmuwan menemukan senyawa baru yang bisa dipadukan dengan lumpur di Sidoarjo yang jika dicampur dengan besi tua bisa mendapatkan sejenis logam yang lebih kuat dari titanium tetapi lebih ringan dari alumunium. Maka terjadilah eksploitasi besar – besaran terhadap lumpur dari Lapindo tersebut yang menyebabkan penduduk sekitar pound yang dulunya ngotot menuntut ganti rugi terhadap tanah mereka yang terendam kini mengklaim bahwa merekalah yang paling berhak terhadap mineral lumpur yang ada di tiap jengkal tanah mereka, kurs rupiah terhadap dollar pun meningkat hingga mencapai Rp. 1.000,- per US dollar karena besarnya permintaan pasar terhadap benda yang dulunya dianggap tak berguna tersebut, sementara itu teknologi antariksa meningkat dengan pesatnya disebabkan oleh bahan dasar yang lebih ringan tetapi kuat tersebut, beberapa negara yang tergiur oleh keuntungan dari lumpur bencana tersebut mencoba membuat lubang baru di bumi dengan harapan bisa mendapatkan hal serupa yang terdapat di Sidoarjo, maka jadilah semburan baru di China, Texas, Brazil dan bahkan di Timur Tengah.
Sepuluh tahun sesudah eksploitasi besar – besaran terhadap mineral dari perut bumi dan hilangnya semua itu keluar angkasa menyebabkan bumi semakin kehilangan massanya, diameter bumi semakin menyusut, gravitasi bumi semakin berkurang dan orbit bumi terhadap matahari berubah menjadi semakin dekat, pada saat itu manusia sadar bahwa yang mereka lakukan adalah menghancurkan mereka sendiri. Namun semua itu sudah terlambat, gunung – gunung es di kutub sudah sedemikian banyak mencair yang otomatis tempat tinggal mahluk darat semakin berkurang, tumbuh – tumbuhan sudah tidak lagi bisa berevolusi terhadap panas yang diakibatkan semakin mendekatnya matahari sehingga banyak yang mati, apa yang manusia miliki pada saat itu sudah tidak bisa lagi menjadi kebanggaan, yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana caranya untuk bertahan hidup, kehidupan manusia pada saat itu lebih susah dibandingkan dengan manusia purba diantara T-rex dan dinosaurus. Itulah kiamat versi kehidupan manusia.