Monday, October 6, 2008

GELOMBANG OTAK

Otak kita terdiri dari milyaran neuron yang saling berhubungan satu sama lain. Kombinasi dari berjuta-juta neuron ini menghasilakan aktivitas elektrik yang sangat besar didalam otak, yang dapat didekteksi dengan menggunakan peralatan kedokteran yang sangat sensitip (seperti EEG). Aktivitas elektrik hasil dari kombinasi neuron ini disebut dengan pola gelombang otak.
Pola gelombang otak akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut, sebagai contoh pola gelombang otak orang yang sedang tidur sangat berbeda dengan pola gelombang otak orang yang sedang terjaga.
Frekwensi gelombang otak diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau perputaran per detik (cps). Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli ada 4 pola gelombang otak manusia dimana setiap polanya membentuk kondisi mental yang berbeda. Gelombang otak tersebut antara lain:

Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi (beta rendah 12-15 Hz, beta sedang 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz) yang dihasilkan dari proses berpikir secara sadar. Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz. Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat semuanya hanya dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar. Pada tahun 60-an dan 70-an, alfa sangat popular dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting, yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Seiring dengan penelitian menggunakan alat lebih canggih micro technology modern oleh banyak pakar terkemuka bahwa alfa bukanlah gelombang terpenting. Manfaat alfa yang utama adalah sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dengan bawah sadar. Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan keadaan meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa alfa, kita tidak dapat mengingat saat terbangun dari mimpi dan meditasi yang sangat dalam atau selesai bermeditasi.

Theta adalah gelombang otak pada frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar, muncul saat kita bermimpi. Jadi gelombang inilah yang membaca rekaman alam bawah sadar kita. Bawah sadar juga merekam materi yang berasal dari kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meski kita dapat masuk ke theta dan membaca rekaman bawah sadar, bila tidak dibantu oleh gelombang alfa dan beta, semua data tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar. Jadi semua data yang berhubungan emosi, baik itu emosi positif maupun negative, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negative yang tidak teratasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang. Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, kita akan mengalami kondisi meditative yang sangat dalam. Semua pengalaman meditative yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah "puncak" di dalam "pengalaman puncak" serta merasakan sensasi "ah-ha". Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.

Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar. Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dating kondisi sadar, delta dapat muncul bersamaa dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai "radar" yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan-kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam. Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai system peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya. Delta memungkinkan kita untuk "melihat" informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negative, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan. Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tetap disebut dengan kepekaan, sangat berguna "membaca" kondisi emosi lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.

Dengan menggabungkan gelombang otak tersebut dengan kesadaran kita maka akan tercipta keajaiban.

0 komentar:

Post a Comment

Please comment and get free dofollow backlink to your blog ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
BLOGGER CIGUGUR Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template